Hari Sabtu dan Minggu tentu banyak orang yang jalan-jalan
menggunakan busway. Orangtua, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, anak-anak, saling
berkeliling Jakarta. Mereka naik busway untuk jalan-jalan, saya naik busway
untuk bekerja. Dan sebagian orang pasti naik busway untuk bekerja juga. Kalau
weekend tidak ada bus ekspress. Jadinya tidak bisa langsung ke halte tujuan. Ada
juga anak-anak sekolah yang naik busway. Sepertinya ingin menghemat, daripada
menyewa bus sendiri. Lagipula akses busway ini bisa kemana-mana, jadi memang
memudahkan.
Saya ingin mengatakan bahwa Busyway merupakan sebutan yang
cocok. Ia tidak ramah ke orang tua. Padahal sudah jelas kursi prioritas itu
diperuntukkan bagi lansia, wanita hamil, anak-anak, dan disabilitas. Tapi peran
untuk lansia seakan diabaikan dan dimarginalkan. Ada kakek-kakek yang masih
berdiri dan tidak ada yang mau memberikan kursi. Ketika diminta untuk berdiri,
dia mengamuk dengan alasan sudah duduk lebih dulu. Tidak mau menyerahkan
singgasananya. Seakan-akan itu kursi milikinya sendiri. Tentunya masih banyak
orang baik, yang rela menyerahkan singgasananya. Sayang kesadarannya masih butuh
peningkatan.
Setelah pulang dari busway, biasanya saya menunggu untuk
dijemput menggunakan motor. Kalau tidak ada yang menjemput saya naik gojek.
Karena kalau jalan kaki, sekitar tiga km. Tidak terlalu jauh, tapi cukup
membuat penat. Sebab dari busway pun berdiri terus, ditambah dengan jalan kaki
yang lumayan jaraknya, dan juga tas yang berat. Sukses membuat saya
berolahraga. Apalagi motor-motor pada nggak peduli dengan pejalan kaki, jalan
kaki di jalan yang penuh dengan orang jualan, jadi space untuk jalan kaki pun perlahan
memudar. Aneh rasanya sedikit yang jalan kaki.
Mengasihani pejalan kaki, memang pasti pernah tersirat dipikiran
kita, mindset demikian. Kasihan dengan yang orang yang jalan kaki. Seakan-akan
jalan kaki itu sama halnya dengan miskin. Bisa dibilang benar, karena tujuannya
pasti untuk berhemat. Tapi ada salahnya juga, sebab ada orang yang berjalan
kaki karena butuh bergerak, olahraga, jalan itu menyehatkan jantung, membuat
sirkulasi darah ke otak menjadi lancar.
Dengan jalan kaki, kita dapat mengurangi stress. Bergerak itu
membuat mood jadi lebih baik. Kalau bisa sih banyak orang yang mulai
mengurangi naik motor. Misal untuk anak-anak jalan kaki sajalah, untuk orang
tua baru naik motor. Ini yang muda naik motor, jarang bergerak, nanti sakit. Neither ride nor run, just walk. Kalau kurang gerak itu jadi malas. Padahal malas itu menyebalkan dan menimbulkan banyak penyakit lain. Caranya biar
nggak malas, tentu saja dengan bergerak. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk
kamu.