Senin, waktunya bekerja kembali. Saya pergi ketika langit
gelap, dan pulang ketika langit menjadi lebih gelap. Waktunya habis di jalan.
Tapi disepanjang perjalanan yang lumayan menguras waktu itu, sebenarnya bisa
diisi dengan banyak hal. Meskipun rutinitas ini pulang, tidur, bangun, pergi
tidak terelakkan. Tentunya saya senang-senang saja, kecuali kalau sakit. Sebab
sakit menguras tenaga.
Oh iya di dalam kerja, menurut saya pengalaman yang
terpenting. Jadi apa yang bisa dilakukan. Bagaimana dengan yang belum punya
pengalaman? Itu risiko, cepat cari pengalaman, sebab waktu terus berjalan.
Kalau tidak punya pengalaman, maka kita dianggap tidak bisa apa-apa. Tidak
punya hal untuk mengurangi kesalahan. Dengan pengalaman, ia akan lebih cepat menangkap
dan menyelesaikan permasalahan, serta menghindari hal-hal yang tidak
diperlukan.
Bagaimana kalau kerja menjadi membosankan? Pastinya pernah
terpikir saat pekerjaan menjadi menjenuhkan. Lalu kita lihat
postingan di Instagram, orang mengantri untuk mendapatkan pekerjaan. Seharusnya
tidak perlu mengantri yang demikian, sebab saat ini sudah ada email. Kalau
memang tidak bisa, dapat bertanya ke saudara apakah ada lowongan, ke teman, dan
sebagainya. Jadi kalau mengantri sampai sepanjang itu, dan yang diloloskan hanya
1-2 lebih baik tidak usah ikut. Hanya menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga.
Kesannya perusahaannya hebat banget sampai banyak yang antri. Padahal mah kerja
bisa dimana dan apa saja. Kecuali kitanya yang bebal ingin kerja seperti ini,
tidak mau yang lain.
Ada status wa yang suka menyindir orang lain. Menurut saya
buat apa? Kesannya ia seperti tidak mau disalahkan, dan ingin merasa lebih baik
dengan menjatuhkan orang. Pihak yang disindir pun akan merasa kesal dan marah.
Ia akan merasa tersinggung dan menegur langsung si penyindir. Rasanya seperti
semua orang perlu tahu, keburukan yang disindirnya. Lebih baik status wa isinya
kegiatan ataupun hal-hal yang menyenangkan untuk dilihat, sebab orang-orang
mempunyai kesibukan masing-masing.
Jadi tidak bisa fokus dengan diri sendiri. Saya berusaha
untuk menulis setiap hari. Kalau ditanya kenapa saya bisa menghasilkan karya?
Karena saya berusaha. Sebab saya menganggap ini tugas, dan tanggungjawab. Sebab
saya suka berbagi pengetahuan dan pengalaman. Sebab kerjaan itu dikerjain bukan
hanya dipikirkan. Kerjaan yang menumpuk kalau cuma dilihatin dan dipikirkan
tidak akan selesai-selesai. Jadi dikerjakan saja. Kalau masih ada yang bikin
bingung, tanyakan saja, biarpun tidak enak. Kalau dimarahin karena berbuat
salah, itu risiko, namanya juga tidak tahu. Kalau tidak tahu, belajar supaya
jadi bisa. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat untuk kamu.