Ramadan Hari Keduapuluh Delapan

Senin, 08 April 2024 0 Comments

Gambar oleh Anja from Pixabay


Saya terkadang begitu frustasi jika ada pekerjaan menumpuk didepan mata, tapi ini bukan hanya soal pekerjaan, maupun hal-hal lain yang ingin dilakukan tetapi sulit. Saya akan memikirkan bagaimana melakukannya. Kalau tidak tahu maka akan menjadi malas, dan akhirnya tidak bergerak. Cuma dipikirkan dan tidak ingin dilakukan, begitu terus. Ada cara menghadapi ketakutan, yaitu dengan pasrah.


Hadapi ketakutan dengan kepasrahan. Sebab kalau takut terus kapan majunya? Saya takut sekali berenang, untuk masuk ke dalam air. Hidung dan kuping saya lalu terisi air. Tapi kata adik saya, “pasrah saja.” Tidak perlu rasa takut yang besar itu dilawan, cukup dengan pasrah. Ternyata ketakutan yang ada tidak seburuk yang dibayangkan. Saya pun jadi suka berenang. Sebab dalam air ada penuh dengan kenyamanan, keheningan, dan kekosongan. Seakan-akan hanya diri kita sendiri berada dalam kegelapan dan kehampaan. Menjadi terisolir dari dunia luar. Maka percayalah pada dirimu sendiri, ambil langkah, dan majulah pelan-pelan dan diam-diam.


Untukmu yang sedang memikirkan masa depan. Entah berapapun umurmu. Kerja bagus, bahwa kamu sudah melewatinya dengan baik. Meski saat ini banyak yang tak sesuai dengan ekspektasimu. Kamu perlu yakin bahwa hari ini kamu bisa bahagia. Kamu sudah menjalankan dan melakukannya dengan baik. Penyesalan yang kamu rasakan saat ini sebagai tanda kamu berproses dengan baik. Kamu hebat berani mengatakannya. Kamu telah bangga sebab melewatinya. Serta kamu bagus karena sudah berhasil melakukan, dan mencapainya.


Walaupun tulisan-tulisannya berlabel Ramadan tapi tidak selalu membahas tentang bulan Ramadan dan Islam. Karena nama itu penting. Jadi supaya bisa mengingat momennya, kalau tulisan ini tentang kejadian di bulan Ramadan. Sebab nama memberikan nilai. Saya jadi ingat bagaimana menyenangkannya berbuka puasa bersama keluarga, sahur bersama. Lalu kemudian ada acara berbuka juga bersama rekan kerja.


Berjalan kaki saat pulang kerja dan menikmati kehidupan dalam keadaan kelaparan. Kita sering lupa bahwa banyak orang yang menahan lapar saat sedang bekerja. Bukan karena mereka tidak membawa makanan atau belum waktunya makan siang. Tapi karena ia tidak memiliki uang membeli makan, atau uangnya tidak mencukupi untuk membeli makanan. Dan dengan berpuasa kita dapat merasakan perasaan itu. Mudah-mudahan semakin banyak orang berbagi kebaikan terhadap sesama, sehingga kehidupan ini akan menjadi selalu damai dan tenteram. Oh iya jika ada kritik, saran, pertanyaan, dapat dikirimkan melalui email aldirahman108@gmail.com. Hopefully can answer and write it for you





 

0 Comments:

Posting Komentar

Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB