Enggan Untuk Berubah

Selasa, 13 Agustus 2024 0 Comments

Sekitar 10 juta pemuda-pemudi anggap saja belasan atau puluhan juta, dan bahkan bisa  jadi jumlahnya lebih dari itu. Apakah ini salah pemerintah, lembaga, perusahaan, universitas, salah budaya yang menerima dan menyetujui rekonsiliasi hadirnya orang dalam. Padahal kalau terus menyalahkan keluar diri akan sulit. Bisa saja ini salah mereka yang enggan bertanya dan mencari tahu.

Karena sudah stress duluan, dan bulang mau apa lagi, mau gimana lagi, akhirnya rebahan. Bukannya menghilangkan stress malah justru kepikiran dan bertambah stressnya. Mencari kerja memang butuh kecocokkan dan keberuntungan, tapi jangan selalu mengandalkan itu, melainkan bisa dari doa orangtua, usaha kita untuk mencari tahu dan bertanya, atau kebaikan kita di masa lalu.

Sudah dari dasar ada persaingan, disekolah dasar, SMP, SMA, berbagai tingkatan ada persaingan. Jadi wajar jika masuk kerja pun bersaing. Kita perlu menjadi bagian yang sedikit, yang terus-menerus belajar untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir.

Sebab teknologi yang semakin canggih dengan adanya AI, chat gpt, Gemini atau google bard, harusnya bisa membuat lebih kreatif. Tapi memang tergantung pada diri sendiri, mau berubah atau membiarkan saja. Yang mana kehidupan akan semakin keras menekan, kalau tidak siap maka siap-siap kita yang akan dipaksa merasakan kepedihan sebab keenganan untuk berubah.


0 Comments:

Posting Komentar

Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB