Panas dan Macet

Rabu, 28 Agustus 2024 0 Comments

 Akhir-akhir ini jarang turun hujan, jadi banyak yang sakit, demam. Polusi, panas, macet, masalah yang akan ditemui. Tapi banyak juga yang mulai tidak menggunakan masker, seperti saya. Karena memang menurut saya masker justru bikin saya sesak napas. Apalagi saat naik tangga, dan banyak bergerak. Kalau naik motor tidak masalah. Mungkin tidak menggunakan masker karena sudah bosan, bisa juga. Sedangkan yang pakai masker, karena lebih aesthetic, atau pemalu. 

Saya menulis ini dengan keadaan setengah sadar, sebab mulai mengantuk. Tapi saya tetap terus menulis. Awalpun agak ragu mempublikasikannya setiap hari, sebab saya perfeksionis, dan penakut. Tapi akhirnya mulai memberanikan diri. Saat ini saya mulai agak demam, mudah-mudahan tidak parah. Sebab tenggorokan agak gatal. Saya hanya perlu istirahat. Dan minum lebih banyak.

Saat tidur apakah lampumu dimatikan atau tidak? Kalau saya, bukan masalah keduanya. Tapi lebih sehat lampu mati katanya. Kalau lampu nyala saya tetap berusaha untuk tidur. Kalaupun lampu dimatikan saya juga akan bisa tidur. Kan ada orang yang mesti tidurnya lampu mati, ada juga yang nggak bisa tidur kalau lampunya mati. Malam ini terasa panas sekali, biarpun sudah mandi. Rasa panasnya seperti terserap ke tanah, dan menguap ke udara.

Sebabnya tentu banyak hal. Bisa jadi karena lapisan ozon yang menipis. Akibat peralatan yang digunakan manusia, alat eletronik. Dan juga membakar sampah. Hujan yang menepis polusi pun jarang ada. Terlalu banyak motor dan mobil di jalan. Sedangkan kendaraan umum penuh sesak pula. Perlu adanya aturan yang ketat, agar orang beralih ke kendaraan umum. Kalau bisa kesadaran sendiri, tanpa dipaksa oleh peraturan. Aturan masuk kerja dapat diperbaiki, supaya nggak tabrakan dengan jam masuk sekolah. Karena pusing anak sekolah sekarang naik motor juga. Pada akhirnya macet tetap terjadi dimana-mana. Masalah yang entah kapan selesainya. Berganti pemimpin seperti tidak berguna. Apalagi orang lapar itu mudah marah, dan yang kekurangan uang mudah tersinggung, bukan hanya miskin harta, tapi juga miskin hati dan empati. Semoga saja permasalahan macet dapat dikurangi dan diselesaikan.


0 Comments:

Posting Komentar

Tolong menggunakan bahasa yang baku dan tanpa singkatan, terima kasih.

 

©Copyright 2011 Suka Narasi | TNB